[email protected] 081283903955

Dihadiri Kapolda, Wakil Gubernur Riau Buka Pelatihan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Unilak

Unilak-Untuk mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau, Universitas Lancang Kuning menggelar pelatihan kebakaran hutan dan lahan serta pencegahan kebakaran gedung, bekerjasama dengan PT Rapp. Pelatihan dibuka oleh Wakil Gubernur Riau,Edy Natar Sip, turut hadir Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, rektor Unilak Dr.Junaidi.SS.MHum, jajaran wakil rektor, dekan, dan GM SHR PT RAPP, Wan Jakh. Pelatihan diikuti oleh 200 Mahasiswa, dan 50 anggota security dan pegawai, materi yang diberikan oleh tim fire Fighter RAPP diantaranya pengetahuan tentang gambut, peralatan pemadam, teknik dan strategi memadamkan api, cara menggulung selang, melihat arah angin dll. Wakil Gubernur Riau Edy Natar dalam arahannya mengatakan, wilayah Riau yang luasnya 8. juta 815 ribu ha memiliki sebaran gambut sekitar 5juta ha atau setara 57 persen dari seluruh luas provinsi Riau. Hal ini membuat potensi karhutla menjadi tinggi. 2019 situasi karhutla sangat luar biasa. Selama bencana asap, pemprov Riau sudah berupaya yang terbaik untuk usaha penanggulangan.Tidak mengenal hari libur, baik Manggala Agni, BPBD termasuk relawan. Langkah lain dengan menggelar operasi penanggulangan karhutla. Sekarang statusnya siaga darurat yang ditetapkan mulai tanggal 11 Februari hingga 31 oktober 2020 di seluruh Riau. Sebelumnya status tersebut sudah ditetapkan di Bengkalis Dumai dan Siak. Dengan demikian kita bisa leluasa mengambil langkah untuk penanggulangan. Sebab penyelesaian bencana asap tidak bisa dilakukan secara parsial. Harus bersama-sama. Apa yang kita lakukan hari ini juga bagian dari efektivitas penanggulangan karhutla. Artinya kita sudah mmelakukan yang terbaik. "2019 lalu, titik api tidak pernah lebih tinggi dari sumsel dan jambi. Tapi gaungnya asap paling besar ada di Riau. BMKH mengatakan angin bertiup dari selatan ke utara. Kondisi angin kemudian membelok, sampai di Riau dia berhenti. Titik api kecil, asap besar. Ini tidak mudah kita beri pemahaman, tapi faktanya masyarakat merasakan asap itu tebal. Lalu Kita membangun komunikasi dengan pemerintah provinsi Jambi dan Sumsel untuk bersinergi menanggulangi karhutla" Ujar Wagub. Sementara itu Kapolda Riau Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi menyebutkan, Saya melihat unilak sudah sangat siap dalam upaya pencegahan karhutla. Untuk itu, saya sangat mengapresiasi hal ini. Apalagi saat ini secara nasional terdapat 11 titik api, 6 di antaranya berada di Riau. Masyarakat Riau tentu sudah tidak mengharapkan lagi bencana karhutla ini. Dijelaskan Kapolda, relawan yang dikirim ke lokasi sudah memperoleh pelatihan dari instruktur berpengalaman. Sebanyak 11 orang relawan diberangkatkan pada Senin, 24 Februari 2020, menuju Pulau Rupat, Bengkalis guna memadamkan api di lahan gambut. "Rekan-rekanlah relawannya, selamat bertugas dan berlatih, kita bertemu di lapangan" Ujar Kapolda. Sementara itu GM PT RAPP Wan Jack meneyebutkan, Dalam menjalankan operasionalnya, RAPP memiliki komitmen yang kuat untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya karhutla. Salah satunya, RAPP telah mencanangkan kebijakan lahan tanpa bakar atau No Burn Policy pada tahun 1994. Kemudian, RAPP juga menginvestasikan sebesar 6 juta dollar Amerika Serikat untuk penanggulangan karhutla dengan biaya operasional selitar 2 juta dollar Amerika Serikat per tahunnya. Kami menyadari bahwa investasi dalam pencegahan kebakaran melalui pendidikan dan membangun kemampuan merupakan tindakan yang lebih efektif daripada memiliki kemampuan pemadaman kelas dunia. Kami kemudian meyakinkan diri dan memilih untuk menjadi bagian dari solusi pencegahan karhutla. Seperti kegiatan pada hari ini yang akan memberikan edukasi dan pengetahuan kepada mahasiswa sebagai generasi muda harapan bangsa tentang pentingnya menjaga hutan dan lahan dari kebakaran. Mencegah lebih baik daripada memadamkan. Saat ini, PT RAPP memiliki program Desa Bebas Api atau Fire Free Village sebagai wujud nyata aksi pencegahan karhutla sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya membuka lahan dengan cara membakar. Program desa bebas api memiliki lima aktifitas salah satunya memberikan Penghargaan Desa Bebas Api, sebesar 100 juta rupiah bagi desa yang mampu mencegah wilayahnya dari karhutla. Reward yang diberikan berupa program infrastruktur sesuai kebutuhan masyarakat.

Tuliskan Komentar